Minggu, 14 November 2021

Instalasi Free Download Manager di Fedora atau OpenSUSE



Free Download Manager adalah aplikasi download manager yang popular setelah Internet Download Manager. Sejak versi 6, Free Download Manager dapat berjalan pada Ubuntu dan Linux lain yang berbasis debian (file .deb). Sampai dengan tulisan ini dibuat, Free Download Manager tidak menyediakan paket instalasi untuk Fedora, Manjaro, Arch, atau lainnya. Nah, pada tulisan kali ini, saya ingin membagi pengalaman bagaimana cara menjalankan Free Download Manager ini pada Fedora atau OpenSUSE (dengan basis paket instalasi file .rpm).

1. Unduh terlebih dahulu file .deb pada tautan berikut ini 

2. Setelah file terunduh, ubah ekstensi .deb pada file dengan ekstensi .rar dengan cara klik kanan-rename pada file manager


3. Ekstrak file .rar tersebut dengan cara klik kanan-Extract Here pada file manager, sehingga terbentuk sebuah folder dengan nama "freedownloadmanager"

4. Masuk ke dalam folder tersebut, didalamnya terdapat 3 file, salah satunya adalah data.tar.xz.
5. Ekstrak file data.tar.xz dengan cara klik kanan-Extract Here pada file manager, dan ubah nama folder dari "data" ke "FDM", kemudian pindahkan ke folder bin pada home (buat folder bin terlebih dahulu jika belum ada)

6. Masih dalam folder bin, buat sebuah file script dengan nama "fdm" pada text editor apapun (gedit, nano, vim, dll) dan masukkan kode berikut ini:

#!/bin/bash
 
DIR=$(dirname "$0")
export QT_QPA_PLATFORM=xcb # Jika menggunakan sesi Wayland
exec $DIR/FDM/opt/freedownloadmanager/fdm "$@"

7. Jika tidak menggunakan Wayland, maka export QT_QPA_PLATFORM=xcb bisa dihapus

8. Ubah file fdm agar menjadi executable dengan perintah
$ chmod +x ~/bin/fdm
atau pada file manager, klik kanan-Properties, pada tab Permissions, centang "Allow executing file as Program"

9. Pindahkan file freedownloadnamager.desktop pada ~/bin/FDM/usr/share/applications ke ~/.local/share/applications (buat folder ~/.local/share/applications terlebih dahulu jika belum ada)

10. Pindahkan file icon.png dan ubah namanya menjadi fdm.png pada ~/bin/FDM/opt/freedownloadmanager ke ~/.local/share/icons (buat folder ~/.local/share/icons terlebih dahulu jika belum ada)

11. Ubah pada script file freedownloadmanager.desktop dari Exec=/opt/freedownloadmanager/fdm menjadi Exec=fdm, dan Icon=/opt/freedownloadmanager/icon.png menjadi Icon=fdm

Mudah bukan?





Share:

Rabu, 10 November 2021

Cara Menginstall MySQL versi 5.7 (atau 57) pada Fedora 35/34/33/32

 Secara default, pada saat kita menginstall MySQL di Fedora 35/34/33/32 , maka yang terinstall adalah MySQL versi 8. Sedangkan MySQL versi 5 hanya bisa diatur pada Fedora 31 kebawah. Padahal kita ingin melakukan developement dengan menggunakan MySQL versi 5 karena production server menuntut kita menggunaakan database MySQL versi tersebut. Dukungan dan kompatibilitas antara MySQL versi 8 dan versi 5 agak sedikit berbeda, sehingga kita tidak bisa memaksakan develepment software dengan database MySQL versi 8 pada server dengan database MySQL versi 5. Untuk itu, penginstalan MySQL pada Fedora perlu kita atur sedemikian rupa agar bisa terinstall MySQL versi 5. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Kita update dulu Fedora-nya

$ sudo dnf update

2. Kemudian kita akan mendownload GnuPG key yang dibutuhkan dan memasukkannya pada folder /etc/pki/rpm-gpg

$ cd /etc/pki/rpm-gpg
$ sudo wget https://repo.mysql.com/RPM-GPG-KEY-mysql

3. Buat file repository pada folder /etc/yum.repos.d/

$ gedit /etc/yum.repos.d/mysql-community.repo

4. Masukkan script berikut pada file tersebut

[mysql57-community]
name=MySQL 5.7 Community Server
baseurl=http://repo.mysql.com/yum/mysql-5.7-community/fc/31/$basearch/
enabled=1
gpgcheck=1
gpgkey=file:///etc/pki/rpm-gpg/RPM-GPG-KEY-mysql

5. Simpan file, kemudian install mysql-community-server

$ sudo dnf install mysql-community-server

6. Aktifkan service mysql pada startup agar setiap kali restart, mysql-server langsung aktif

$ sudo systemctl enable mysqld.service

7. Untuk memulai mysql-server tanpa restart, jalankan perintah berikut:

$ sudo systemctl start mysqld.service


Mudah bukan?

Share:

Minggu, 18 Desember 2016

Memperbaiki Partisi EFI Yang Hilang

Hai blogger! :D Setelah sekian lama tidak nge-blog akhirnya saya mencoba membuat postingan lagi. Kebetulan kerjaan saya tidak sesibuk yang dulu lagi, sehingga saya bisa sedikit meluangkan waktu untuk kembali berbagi ilmu dengan semuanya.
Kali ini saya mencoba sedikit membagi pengalaman saya tentang mengotak-atik tablet mini saya yaitu Cube iwork 8 Air. Seperti yang tertera di spesifikasinya, laptop ini memiliki 2 operating system yaitu Windows 10 dan Android. Nah, baru 1 hari pemakaian saya sudah merasa bosan dengan Android dari Cube iwork 8 Air ini. Akhirnya saya memutuskan untuk menghapus partisi Android-nya saja, agar ruang kosong Windows 10-nya menjadi lebih luas. Hehehe.
Dari berbekal tanya mbah google, akhirnya saya menemukan caranya (kapan-kapan akan saya posting caranya). Tapi masalah timbul karena tanpa sengaja partisi EFI dari Windows 10-nya terhapus. Saya tidak bisa booting ke Windows 10 . Waktu booting, hanya muncul EFI shell yang saya sendiri  belum tau cara penggunaanya.

Kemudian saya menemukan cara ini:
1. Booting ke PC melalui Windows 10 installer (saya sarankan untuk tidak menggunakan installer bajakan :P).

2. Waktu tampilan pertama kali instalasi Windows 10, langsung tekan SHIFT+F10 agar memunculkan Command Prompt.

3. Lalu masuk ke bagian diskpart
diskpart
4. Lihat dulu daftar disk yang terdapat pada PC (karena bisa saja disk-nya bisa lebih dari satu).
list disk
5. Kemudian masuk ke disk dimana kamu menghilangkan partisi EFI-nya.
select disk 0
6. Pada disk terpilih, lihat dulu partisi-nya jika ada ruang kosong, lompat ke nomor 8.
list partition
7. Jika tidak ada, hapus dulu partisi yang ada dengan cara memilih partisi yang akan dihapus, kemudian men-delete-nya
select partition 1
delete partition
8. Buat EFI partition. Disarankan ukurannya lebih dari 100MB
create pratition efi size=260
9. Format partisi yang sudah dibuat.
format quick fs=fat32
10. Untuk mengecek apakah partisi sudah dibuat, lihat kembali partisinya
list partition
11. Restart komputer.
Selesei :D. Adapun contoh hasilnya bisa dilihat di halaman berikut.
Share:

Selasa, 11 September 2012

Mengganti Default Search Engine pada Firefox Linux Mint ke Google

Akhirnya setelah sekian lama tidak update blog, saya memutuskan kembali untuk memposting sesuatu dari ilmu-ilmu yang saya terima. Kali ini saya mulai dengan menge-set search engine google di Firefox. Seperti kita tahu,saat menginstall Linux Mint atau distro lain yang menggunakan Firefox-nya sebagai default browser,kadang default search engine tidak di-set ke Google,yaitu ke DuckDuckGo,Yahoo Search atau yang lain. Sehingga kadang-kadang ini cukup memperlambat saat kita ingin pencarian cepat lewat Search bar atau Location bar dengan Google.

Nah,bagaimana sih mengganti agar secara default di-set ke Google? Ikuti langkah berikut :
- Untuk Search Bar
1.   Klik anak panah ke bawah pada Search Bar,kemudian pilih Manage Search Engine

2.Saat muncul window baru,pilih link di paling bawah "Get more search engine..."
3. Nanti kamu akan diarahkan ke site seperti dibawah ini
Di bagian COMMERCIAL ENGINES ada 2 icon Google,yaitu Google dan Google Scholar. Maka pilih yang Google saja.
4. Kembali ke Search Bar,klik anak panah kebawah,dan disana ada satu tambahan menu "Add Google". Maka pilih menu tersebut


-Untuk Location Bar
1. Ketik "about:config" pada Location Bar,kemudian enter.
2. Akan muncul peringatan
Abaikan saja,klik "I'll be carefull,I promise"
3. Ketik "keyword.URL" pada Search,dan klik kanan pada hasil pencarian,kexmudian pilih Modify
4. Ganti string sebelumnya dengan ini :
http://www.google.com/search?ie=UTF-8&;oe=utf-8&q=

Selesai. Selamat mencoba :D.

Share:

Kamis, 31 Mei 2012

Install Hotot (Alternatif Microblogging Client) Untuk Ubuntu

Ada pemikiran bagaimana menginstall TweetDeck di Linux. Bayangkan Microblogging Client ini sangat mumpuni di Jendela. Kita sangat terbantu dengan fitur-fitur yang terdapat di TweetDeck untuk ber-twit ria :D. Tapi sayangnya, official website nya sendiri tidak menyediakan TweetDeck for Linux. Hmm,jalan satu-satunya ya cuma alternatif microblogging client laen yang hampir mirip TweetDeck. Ketemulah Hotot. Dengan tampilan dan fitur-fitur yang hampir mirip dengan TweetDeck, bahkan menurut saya, lebih user friendly Hotot. Lalu bagaimana cara instalasinya ?? Ikuti langkah berikut :

1. Seperti biasa,ada 2 cara alternative untuk menginstallnya
Cara 1 - Masukkan perintah lewat terminal
$ sudo add-apt-repository ppa:hotot-team
$ sudo apt-get update
Jika berhasil, lewati cara 2, lanjut langkah nomer 2. Jika tidak berhasil (biasanya terhambat proxy), coba cara 2.

Cara 2 - Tambahkan PPA ke sources.list
-Buka file sources.list
$ sudo gedit /etc/apt/sources.list
-Tambahkan list berikut di baris paling bawah di sources.list, kemudian simpan.
deb http://ppa.launchpad.net/hotot-team/ppa/ubuntu YOUR_UBUNTU_VERSION_HERE main 
deb-src http://ppa.launchpad.net/hotot-team/ppa/ubuntu YOUR_UBUNTU_VERSION_HERE main

-Buat sebuah file dengan nama key.txt di home folder
$ sudo gedit key.txt
-Silahkan copy paste list di bawah ini, ke dalam key.txt, kemudian simpan.
-----BEGIN PGP PUBLIC KEY BLOCK-----
Version: SKS 1.0.10

mI0ETJ9SCQEEAMuaC9tqEsiQ0u8VYBWecLc0stA3agYHIRJLZqvmnXJ1VoW5chESYAgdywfm
RvZqzHPMXbTRLMpig/OHgQpI+8ftTc9ZCwZboE7yLQkjwM9rArevGXv4d415Cb09D4DhSiRz
OpgxHIWLgQUGHDjaTJITTdCRGcwbDbbdLoFNPfsLABEBAAG0HExhdW5jaHBhZCBQUEEgZm9y
IEhvdG90IFRlYW2IuAQTAQIAIgUCTJ9SCQIbAwYLCQgHAwIGFQgCCQoLBBYCAwECHgECF4AA
CgkQopIo3UEBGuIASwP/WjvqB5AYlRzDi2XrLaXoXZQONeE5Zo4VvvhILFLGhgOrbWMxDDyw
awlaj9rikpzfkdzBiBusCT1dRJriBBNhSpIhDzZiaUAg3KygIdYhfzVWkc2u/4m1yQBqYLZ6
3jMP5rJpUCVgMYFHVVGMohSDeMEHAyPv5VtFjCn6od+opS4=
=pMLE
-----END PGP PUBLIC KEY BLOCK-----
-Buka System-Preferences-Software Sources dan masuk ke tab Authentication, kemudian pilih Import Key File..
-Cari key.txt yang disimpan di home folder, kemudian tekan OK
-Kemudian update repository
$ sudo apt-get update

-Lanjut langkah nomer 2

2. Oke, setelah kita berhasil menambahkan PPA-nya, langsung dah install Hotot-nya
$ sudo apt-get install hotot

Selesai :D
Share:

Senin, 09 April 2012

Memperbaiki Flashdisk Read-Only di Ubuntu

Sering kali flashdisk yang akan kita mount ke Ubuntu sering mengalami read-only. Yang artinya kita tidak dapat mengubah, membuat, dan menghapus data yang terdapat pada flashdisk tersebut. Mengapa bisa terjadi demikian ?? Ini dikarenakan flashdisk yang dicabut paksa, atau mendadak daya flashdisk terhenti, atau terserang virus Jendela. Sehingga ada kesalahan dalam alamat memory-nya. Tapi untuk mengatasinya pun cukup mudah, yaitu :

1. Ketahui dulu alamat flashdisk kita di dev (/dev/sdxx) dengan mengetik ini di terminal :
$ df -h
Contoh di saya, akan keluar output seperti berikut :
Filesystem            Size  Used Avail Use% Mounted on
/dev/sda6              15G  7.5G  6.0G  56% /
udev                 1000M  4.0K 1000M   1% /dev
tmpfs                 403M  912K  402M   1% /run
none                  5.0M  8.0K  5.0M   1% /run/lock
none                 1007M  592K 1007M   1% /run/shm
/dev/sdd1             7.6G  5.4G  2.2G  72% /media/timordotx
/dev/sda5              15G   14G     0 100% /media/6224cf12-31ef-491b-a4ee-b4ca567e94bb
/dev/sdb1             970M  276M  694M  29% /media/JEFRIE

2. Setelah diketahui letak Filesystem-nya,lakukan pemulihan dengan kemudian mengetik ini di terminal:
$ sudo dosfsck -a -v /dev/sdxx
Dari output diatas, telah saya ketahui, bahwa Flashdisk Read-Only (label:timordotx) berada di /dev/sdd1, maka saya mengetik ini di terminal
$ sudo dosfsck -a -v /dev/sdd1
3. Unmount flashdisk, cabut, dan tancapkan lagi ke USB.

Maka flashdisk anda telah pulih kembali. Selamat mencoba :D.
Share:

Sabtu, 07 April 2012

Mencetak Slide dengan Border di LibreOffice Impress

Saat kita mencetak 2 slide atau lebih dalam satu lembar kertas, ada kalanya kita menginginkan agar hasil cetakannya memiliki border di tiap slide-nya. Sayangnya, di Impress kita tidak akan menemukan fitur tersebut. Secara default, hasil print nantinya tidak akan bisa kita beri border. Lalu bagaimana cara mengakalinya ??

Saat kita sudah siap ingin mencetak, maka beralihlah dari Normal mode ke Handout mode


Kemudian, di panel Task pilih Layout, dan tentukan berapa slide yang akan kita cetak dalam satu lembar kertas.
Misal, kita pilih 2 slide. Kemudian, di Drawing bar, pilih rectangle.


Dan gambarkan di Design Layout kita di kedua slide tersebut.


Pada Line and Filling bar, atur border dari ketebalan, warna dan style-nya.


Sehingga design siap cetaknya menjadi seperti ini :


Untuk mencetaknya, tekan CTRL+P dan pastikan memilih Handout pada bagian Print di Tab General


Selamat mencoba :D



Share:

Mengenai Saya

Foto saya
Saya hanyalah penikmat teknologi

Pengunjung